Friday, January 9, 2009

Nasi pecel ala pelajar rantau

Apa sih istimewanya nasi pecel, bisa jadi hampir tiap hari kita yang lahir dan besar di tanah Jawa menikmatinya. Lha terus..kenapa kita bahas nasi pecel? apa gak ada bahasan yang lebih menarik? Bahas invasi Israel ke Gaza ato gimana gitu, kan lagi "in", ini malah ngomongin nasi pecel. Paling tidak bagi saya saat ini nasi pecel ini jauh lebih nikmat dari Pecel Bu Kus atau Pecel Hj. Boeyatin yang terkenal itu, ditanggung. (Baca terus kalo' pengin tahu alasannya)

Berikut resep nasi pecel ala pelajar rantau
  • Nasi (cukup) di-tim aja karena gak punya rice cooker apalagi dandang.
  • Kacang panjang yang diameternya sebesar jemari bayi, dipotong-potong 5 senti (gak usah diukur pake mistar...:p), dimasukkan dalam air mendidih sampe agak empuk
  • Kecambah yang ukurannya sebesar gajah (hehe..hiperbolis banget ya) cukup disiram dengan air panas aja
  • Bumbu pecel hasil dari jelajah supermarket asia, disiram air panas
  • Telur, cukup diceplok alias bikin mata sapi karena kehabisan bawang merah dan juga cabe
  • Kerupuk digoreng gosong karena minyaknya habis
Cara menyajikan
  • Ambil nasi hangat secukupnya, apalagi uapnya masih mengepul
  • taruh sejumput kacang panjang
  • bersama dengan kecambah
  • lalu siram dengan bumbu pecel
  • Jangan lupa krupuk dan telor sebagai teman
Pasti sebagian pembaca gondok karena saya belum ngasih tahu enaknya pecel ini dimana.
Nikmatnya pecel ini adalah, ketika sudah terhitung bulan tidak makan pecel, mau cari warung pojok yang murah-meriah seperti wapro juga gak nemu-nemu

intinya jadi nikmat karena gak da sainganna

2 comments:

Anonymous said...

nasi pecel kurang lengkap, tanpa tahu plus tempe....
jika ada kering tempe... mmmhh makin maknyus sajah...

apit
http://mototrack.wordpress.com

kakIcus said...

iya Sob, nasi pecel juga kaya'nya gak "sah" kalo' gak ada peyeknya.

BTW, dhe’ remma kabereh reng Paiton?